
Jakarta, 04/04/2023 Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan oleh jajaran management PT SATRIA JANGKAR LINTASINDO adalah silaturahmi ke kementrian dan lembaga-lembaga terkait yang berhubungan dengan ekspor impor. Dalam kesempatan ini kegiatan dilakukan oleh pak bowo, nama singkat dari Wibowo sebagai salah satu direksi PT Satria Jangkar.
Pak Bowo sebagai salah satu pengguna jasa, bermaksud silaturahmi ke KSO-sucofindo yang beralamatkan di L’Avenue Building, Jl. Raya Pasar Minggu No.Kav.16, RW.9, Pancoran, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12780 lantai 8, dengan tujuan membahas dan koordinasi tentang pembuatan LS (laporan surveyor).
Ada cerita menarik tentang kedatangan Pak Bowo ke KSO. Perlu diketahui, bahwa Pak Bowo yang berasal dari kampung/ daerah tentu saja sempat gugup dan bingung ketika sampai di gedung L’Avenue yang mewah (sebut saja wong ndeso). Setelah mendaftarkan diri di front office dan menyerahkan ID card, Pak Bowo mendapatkan kartu visitor. Begitu hendak memasuki ruangan lift yang ada pintu otomatis pak bowo menunggu cukup lama tapi pintu otomatis tidak kunjung terbuka, kemudian di datangi bapak security menginfokan untuk menempelkan id card visitor ke scanner pintu tersebut (harap maklum —- wong ndeso neng kutho).
Belum selesai kebingungan ini, masuk ke dalam lift dan menekan tombol angka 8 dengan harapan bisa segera naik ke lantai 8 tempat kantor KSO berada. Yang terjadi bukannya lift naik melainkan pintu lift buka tutup beberapa kali (pintu lift pun ikut bingung dan gugup kaya Pak Bowo), untung ada mbak-mbak cleaning service yang mengetahui akhirnya ikut naik dan menunjukkan cara naik lift yaitu dengan menempelkan id card visitor ke scanner di dalam lift. Pak Bowo pun berbicara ke mbak tadi bahwa kalo di desa cukup berteriak maka pintu otomatis terbuka dan tuan rumah segera menyapa, iya berteriak “kulo nuwuuuunnn”. Sekali lagi harap maklum …..
Sampailah di kantor KSO, di sambut dengan ramahnya Mas Satpam (baru kali ini ada satpam ramah dan berwibawa) dan mengantar ke tempat duduk dan dipanggilkanlah petugas yang juga mbak-mbak.
Dialogpun terjadi, bahwa kunjungan harus dengan janjian dan beberapa macam prosedur, disampaikanlah oleh Pak Bowo kalo dia berangkat dari Sidoarjo pakai kereta api di Stasiun Turi Surabaya (penulis meyakini mbak pegawai KSO juga tidak paham kenapa Pak Bowo cerita demikian). Dan Pak Bowo pun minta izin di pertemukan dengan Team KSO.
Akhirnya dipertemukankanlah Pak Bowo dan team KSO. Diskusipun terjadi cukup singkat dan jelas karena memang penjelasan dari beliau-beliau sangat mudah dicernah oleh Pak Bowo yang notabene orang awam.
Kesimpulan kunjungan Pak Bowo adalah KSO yang sekarang jauh lebih baik dari 4 tahun yang lalu. Ada logika dan peri kemanusiaan yang digunakan kepada pengguna jasa yang dari daerah, ini tidak terjadi di kementrian perindustrian misalnya. Kalo tidak mendapatkan kuota konsultasi walaupun dari surabaya jalan jongkok jika kuota habis ya tetap tidak dilayani (mungkin prioritas yang dilayani adalah daerah yang mudah mengjangkau kemenperin).
Selain itu penjelasan KSO sistematis dan mudah dipahami, tidak bertele-tele dan tepat.
Itulah sepenggal cerita silaturahmi yang didapatkan penulis langsung dari Pak Bowo.